Sunday, April 13, 2008

AYAT-AYAT CINTA


AYAT AYAT CINTA

Ayah : “ Buk…dimana ?”

Ibu : Baru mau keluar kantor Cin (panggilan sayang untuk My hubby....)

Ayah : Nonton Ayat-Ayat Cinta yuk bu !, kayaknya udah mulai sepi tuh antriannya.

Ibu : Tapi !!!! kita punya VCDnya yah, dikasih sama Mas Farouk -- temen kantor ibu

yang baik hati – dan tidak sombong … he..he..

Ayah : Kan bajakan bu !, ntar gambarnya nga bagus. ( Penolakan secara halus …idihhh

malu…gini hari, masih tega nonton bajakan ….red )

Ibu : Iya deh,…ketemuan disana ya Cin

Ayah : Ok …deu…

Antrian juga, --tapi nga terlalu panjang--, beli karcis, nonton dan pulang. ……

Walaupun banyak yang komentar,…. “ Filmnya tak seindah cerita di novelnya “

Tapi sungguh Ibu tak ingin membahasnya…..yang pasti…,,,

“ KEKUATAN CINTA MEMANG DAHSYAT “,

Sampai ketepian sungai Nil dan Negara Mesir pun tidak akan pernah ditemukan jawaban dan logikanya, ….tapi segengam :

PENGORBANAN,

KEIKHLASAN

KEJUJURAN

Menyatukan mozaik-mozaik yang terserak disegala penjuru…….hanya untuk :

CINTA DAN KEINGINAN UNTUK MEMILIKI.

Gengaman hangat yang penuh arti membuat segalanya …..jadi indah dan melenakan dua insan Tuhan dibentang keegoisan yang merasuk…. menusuk, dan menikam tajam…..

Assalamulaikum ...I am cominggg ...!!!

Haykal : Kok malem banget sih bu….?

Ibu : Iya tadi Ibu nonton AYAT AYAT CINTA dulu sama Ayah. Tadinya Ibu mau nonton dirumah tapi nga

Jadi.

Haykal : Emang Ibu punya VCDnya ?

Ibu : Ada tuh diatas lemari bukumu…

Haykal : Kok kayak VCD bajakan ya bu….!

Ibu : Iya itu yang bajakan ,dikasih temen Ibu

Haykal : Kok Ibu mau-maunya sih dikasih bajakan …kan nga menghargai karya cipta

namanya.

Ibu : Gubrakksssss…..senjata makan tuan. Gimana ya Kak…namanya juga dikasih…

Untuk menghargai…Ibu terima aja biar nga tersinggung Pak De Bong yang

ngasih ke Ibu. Buktinya Ibu nga tonton kan VCDnya !

Haykal : (Menatapku sembari memutar-mutar komik Naruto ditangannya)…..entah apa

yang ada dalam fikirannya sulit kutebak……

Ibu : Haykal…Haykal….laki2 kecil yang selalu ingat apa saja yang ku titipkan dalam

ingatannya…Sayangku, I love you so much…muach…muach

(2hit)

HEE AH LEE

HEE AH LEE

- An Inspiring True Story of Hee Ah Lee- (The Four Fingered Pianist)

Ketika membaca kisah seorang Hee Ah Lee disebuah majalah wanita ternama, beberapa bulan yang lalu, timbul keinginan yang tak tertahankan untuk melihat langsung penampilan prima seperti yang diceritakan. Kecil kemungkinan rasanya untuk bisa menikmati permainan indah gadis manis yang bermukim di Korea, dengan sekeranjang konser dan segudang aktifitas , yang ia jalan saat ini.

Bermimpi,.. suatu malam saya sempat menghadiri konser pianis tingkat dunia -- Hee Ah Lee --, duduk manis menantikan dentingan nada yang datang dari piano yang dimainkannya. Tak mudah untuk membayangkan sebuah komposisi yang apik dengan hanya empat jari di kedua tangannya (Lobster Clow Syndrome) dan kaki yang hanya sebatas lutut. Amazing….!!!!

***

Jakarta, 12 April 2008, jam 19.35, satu hal yang awalnya tak mungkin menurut batas fikiranku menjadi sebuah kenyataan. Hanya hitungan menit, saya akan melihat sendiri dan akan sangat menikmati performa seorang gadis yang menimbulkan curiosity yang sangat tinggi dalam episode kehidupan ini.

Tiba-tiba, standing applause……secara spontan diberikan oleh para pengunjung ketika Hee Ah Lee memasuki ruangan diikuti oleh seorang wanita paruh baya. Dialah : Woo Kap Sun, Ibunda Hee Ah Lee. Wanita yang membimbing dan membuat Hee Ah Lee penuh percaya diri menembus batas ketidaksempurnaan yang telah dikukuhkan oleh orang-orang disekitar lingkungannya saat melihat kondisi fisik Hee Ah Lee pertama kali……(break)

Bisakah kita membayangkan saat kehamilan memasuki bulan keenam, dokter menyarankan Woo Kap Sun untuk menggugurkan kandungannya, karena diketahui calon bayi yang akan dilahirkan nanti kurang sempurna !. Dia tetap dengan pendiriannya untuk mempertahankan janinnya agar tumbuh terus dalam rahimnya.

Tanggal 9 Juli 1985, Hee Ah Lee, dilahirkan melalui proses operasi Caesar. Saat melihat bayinya, Woo Kap Sun tersenyum dan berkata “ Saya melahirkan seorang bayi perempuan yang cantik. Wajahnya mirip rembulan. Jemar tangganya yang hanya empat serupa kuncup bunga tulip “ (The Four Fingered Pianist, Kurnia Effendi ) .

Dengan penuh kesabaran dan membutuhkan waktu yang sangat panjang, Ibunya membimbing Hee Ah Lee untuk mengatasi segala persoalan agar dia maenjadi seorang pribadi yang mandiri. Untuk melatih fungsi motorik kedua tangganya, -tulang jemarinya sangat lemah-, Hee Ah Lee diajarkar bemain piano. Tidak mudah memang, mengajari Hee Ah Lee untuk cepat menguasai teknik bermain piano. Banyak kendala yang dihadapi oleh mereka berdua. Namun berkat kesungguhan dan kesabarannya. Sekarang Hee Ah Lee berhasil memetik buah manis hasil perjuangannya yang panjang.

(go on )

Dengan santun Ida Arimurti, mempersilakan Hee Ah Lee untuk memainkan sebuah repertoar indah gubahan komponis dunia…

Dentingan nada yang dimainkan Hee Ah Lee dengan cepat dan harmoni itu membuat bulu romaku berdiri….mimpikah aku……benarkah???

Sungguh…suatu keajaiban kekuatan cinta yang hanya bisa membuat Hee Ah Lee bisa melakukan semua ini…..dan sungguh, Woo Kap Sun, seorang Ibu yang pantas mendapatkan label “ Ibu Sempurna – Ibu yang tanpa kenal rasa lelah, sabar, penuh kehangatan dan yang pasti tentulah Ia seorang wanita yang mempunyai tekad yang kuat dan sungguh sangat-sangat luar biasa.

Saat Hee Ah Lee dengan seriusnya memainkan sebuah komposisi yang indah,…mata ini tertunduk mencari-cari dan menatapi kembali kesempurnaan yang telah diberikan oleh Sang Pencipta……

masihkah kita merasa tidak puas ATAS SEGALA YANG DIMILIKI ???

Terima kasih ya ALLAH SWT atas kesempurnaan raga serta keterbatasan-keterbatasan yang Engkau berikan pada kami, sunguh banyak rahasia dan makna yang terkandung atas segalanya. (2hit)


Thursday, April 3, 2008